MAKALAH
PENGANTAR EKONOMI SYARIAH
Tentang :
SISTEM EKONOMI
Oleh :
WIDYA SRI RAHMADHANI
1830404126
Dosen Pembimbing :
IFELDA NENGSIH, S.EI. M.A
JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
BATUSANGKAR
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sistem
ekonomi merupakan perangkat kesenambungan dalam suatu lembaga yang mmepunyai
peran produksi , pendapatan, dan konsumsi di suatu masyarakat. Sistem ekonomi tertentu
terbentuk karena adanya interaksi antar elemen di masyarakat, dimana masyarakat
memiki peran penting dalam membangun sistem ekonomi disuatu negara
Setiap
negara memiliki sistem perekonomian yang berbeda-beda. Sistem yang dianut
sebuah negara biasanya sesuai dengan paham ideologi negara tersebut. Negara
yang berideologi komunisme biasanya akan menerapkan sistem sosialis. Dan jika
negara tersebut menganut paham kapitalisme maka cenderung menganut sistem
ekonomi kapittalis. Ada juga negara yang menggabungkan kedua sistem di atas
atau yang biasa disebut sistem campuran. Tetapi, ada sistem yang berdasarkan
syariah Islam yaitu sistem ekonomi Islam. Yang menganut sistem ini adalah
negara-negara Islam yang ada di dunia.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa sistem ekonomi syariah ?
2. Apa perbedaan antara sistem ekonomi
syariah dengan ekonomi lainnya
C.
Tujuan
1. Mengetahui sistem ekonomi syariah
2. Mampu membedakan antara sistem
ekonomi syariah dan sistem ekonomi lainnya
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sistem Ekonomi Syariah
Sistem ekonomi mencakup pembahasan
tentang tata cara memperoleh harta kekayaan dan pemanfataannya baik untuk
kegiatan konsumsi maupun distribusi. Dalam hukum syara’ menjelaskan bagaimana
seharusnya harta kekayaan diperoleh juga menjelaskan bagaimana manusia
mengelola, mengkonsumsi, mengembangkan harta serta bagaimana mendistribusikan kekayaan.
Atas dasar asas-asas ekonomi islam adalah asas fundamental yaitu bagaimana
harta diperoleh menyangkut hak milik dan mendistribusikan kekayaan ditengah
masyarakat.
Sistem ekonomi islam bermaksud untuk
mengatur kegiatan ekonomi guna mencapai derajat kehidupan yang layak bagi seluruh
individu dalam masyarakat yang bersifat dinamis dan adil dalam pembagian
pendapatan dan kekayaan.[1]
Prinsip Dasar Sistem Ekonomi Islam
1. Kebebasan
individu : manusia mempunyai kebebasan untuk membuat suatu keputusan yng
berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan hidupnya.
2. Hak terhadap harta : hak pemilikan
harta hanya diperoleh dengan cara-cara sesuai ketentuan islam yang mengatur kepemilikannya.
3. Ketidaksamaan ekonomi dalam batas yang
wajar : islam mengakui adanya ketidak samaan ekonomi antar orang perorangan.
4. Jaminan sosial : setiap individu
mempunyai hak untuk hidup dalam sebuah negara dan setiap warga negara dijamin
memperoleh kebutuhan pokoknya masing-masing.
5. Distribusi kekayaan : islam mencegah penumpukan
kekayaan dan menganjurkan untuk mendristribusi kekayaan kepada semua lapisan
masyarakat.
6. Larangan menumpuk kekayaan : sistem
ekonomi islam melarang individu mengumpulkan harta kekayaan secara berlebihan.
7. Kesejahteraan individu dan masyarakat
: islam mengkui kehidupan individu dan masyarakat saling berkaitan antara satu
dengan yang lain.[2]
B.
Perbedaan antara Sistem Ekonomi Syariah dan Sistem
Ekonomi Lainnya
1. Sistem ekonomi
kapasitas
Sistem
ekonomi kapasitas adalah sistem ekonomi dimana perdagangan, industri, dan
alat-alat produksi dikendalikan oleh pemilik swasta dengan tujuan memperoleh
keuntungan dalam ekonomi pasar.[3]
Dalam sitem ekonomi
kapitalis mempunyai kecendrungan sebagai berikut:
·
Kebebasan
harta secara perorangan.
·
Kebebasan
ekonomi dan persaingan bebas
·
Ketimpangan
ekonomi[4]
2. Sitem ekonomi sosialis
Sosialisme atau sosialis adalah sistem sosial dan ekonomi yang
ditandai dengan kepemilikan sosial dari alat-alat produksi dan manajemen
koperasi ekonomi, serta teori politik dan gerakan yang mengarah pada
pembentukan sistem tersebut.[5]
Dalam sitem ekonomi sosialisme
mempunyai kecendrungan sebagai berikut:
·
Pemilikan
harta oleh negara
·
Kesamaan
ekonomi
·
Disiplin[6]
3. Perbedaan antara sistem ekonomi
syariah dengan sistem ekonomi lainnya
1. Dialektika nilai-nilai spitual dan
materialisme
stem ekonomi kontenporer
hanya peduli terhadap peninggalan utilitas dan nilai-nilai materialisme suatu
barang tanpa menyentuh nilai-nilai spiritual dan etika kehidupan masyarakat.
2. Kebebasan berekonomi
Kebebasan individu
terhadap ekonomi, kapitalisme, menekan prinsip persamaan bagi setiap individu
masyarakat dalam kegiatan ekonomi secara bebas untuk meraih kejayaan.
3. Dulisme kepemilikan
Alam beserta isinya
adalah milik Allah untuk memakmurkan dan mensejahterahkan manusia
4. Menjaga maslahat individu dengan
bersama
Maslahat tidak boleh mengorbankan untuk kepentingan bersama
atau sebaliknya.[7]
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sistem ekonomi merupakan perangkat kesenambungan dalam suatu
lembaga yang mmepunyai peran produksi , pendapatan, dan konsumsi di suatu masyarakat.
Sistem ekonomi tertentu terbentuk karena adanya interaksi antar elemen di
masyarakat, dimana masyarakat memiki peran penting dalam membangun sistem
ekonomi disuatu negara. Dimana terdapat juga prinsip-prinsip ekonomi
didalamnya.
Setiap negara memiliki sistem perekonomian yang berbeda-beda.
Sistem ekonomi terdidari 3 sistem yaitu sistem ekonomi islam, sistem kapitalis,
dan sistem sosialisme. Sistem yang dianut sebuah negara biasanya sesuai dengan
paham ideologi negara tersebut. Negara yang berideologi komunisme biasanya akan
menerapkan sistem sosialis. Dan jika negara tersebut menganut paham kapitalisme
maka cenderung menganut sistem ekonomi kapittalis. Ada juga negara yang
menggabungkan kedua sistem di atas atau yang biasa disebut sistem campuran.
Tetapi, ada sistem yang berdasarkan syariah Islam yaitu sistem ekonomi Islam.
Yang menganut sistem ini adalah negara-negara Islam yang ada di dunia.
[1] Dr. Rizal, M.Ag, Nilfirdaus, MA (2013)
Ekonomi Islam : Stain Batusangkar Press hal. 108-109
[2] Sudarsono, Heri (2007) Konsep Ekonomi Islam,
Suatu Pengantar : Ekonisia Yogyakarta hal. 105-111
[4] Sudarsono,
Heri (2007) Konsep Ekonomi Islam, Suatu Pengantar : Ekonisia Yogyakarta hal.
92-94
[6] Sudarsono,
Heri (2007) Konsep Ekonomi Islam, Suatu Pengantar : Ekonisia Yogyakarta hal.
100-101
[7] Dr. Rizal, M.Ag, Nilfirdaus, MA (2013)
Ekonomi Islam : Stain Batusangkar Press hal.116-119